Usai ditunjuk untuk menangani Atletico pada tanggal 23 Desemeber 2011 lalu, Simeone sudah memberikan Los Rojiblancos 4 gelar berupa La Liga dan juga Copa del Rey (2012/13) serta Piala Super Eropa dan juga Liga Europa. Dan hanya butuh Liga Champions saja bagi Diego Simeone untuk mengoleksi semua gelar di Eropa yang pernah di ikuti oleh El Atleti.
Memang ada perubahan besar yang terjadi dari segi permainan ketika Diego Simeone masuk ke jajaran pelatih. Barcelona menjadi korban dari kehebatan Atletico di bawah asuhan Simeone tersebut. Di musim ini El Barca tidak pernah menang melawan El Atleti. Di La Liga Barca hanya mampu bermain imbang. Sementara di Liga Champions, Barca harus tersingkir usai di kalahkan dengan skor agregat 1-0.
Sementara Real Madrid juga bernasib sama. Di kompetisi La Liga juga Atletico mampu menang dan bermain imbang. Namun diajang Copa Del Rey tampaknya Simeone tidak terlalu mengambil pusing. Pasalnya El Real mampu menang dengan skor 2-0 dan 3-0.
Di bawah kendali Simeone, organisasi permainan Los Colchoneros ini cukup baik di lini pertahanan dimana mereka memiliki team work yang bagus. Dan tekanan yang cukup ketat kepada pemain lawan ketika memegang bola menjadi kunci mereka. Terbukti Barca dan El Real sulit untuk mengembangkan permainan. Ditambah lagi Kebugaran dan kemampuan teknik dai skuad Atletico jelas mengagumkan.
Penguasaan dan dominasi bola tampaknya menjadi permainan favorit usai melihat Barcelona di bawah asuhan Pep dan juga Bayern Munchen. Namun tampaknya Diego Simeone tidak terlalu tertarik dengan strategi tersebut. Terbukti Barca dibuat kesulitan dengan cara tersebut. Lihat saja bagaimana Atletico mampu menjaga pergerakan para pemain yang memiliki kinerja dan daya serang yang tinggi.
Di sektor pertahanan, Atletico mencatat 6 kali clean sheet dari 12 laga di Liga Champions. Dan mereka baru kebobolan 6 gol atau 0,5 per laga. Thibaut Courtois menjadi peran penting dibawah mistar yang dilindungi oleh Godin, Juanfran, Luis dan Miranda.